Tuesday, June 10, 2008

Wahai anak!


Wahai anak!

Pada suatu saat dikala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua, cubalah berlaku sabar dan cubalah mengerti aku.

Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan….…
Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri…. sabarlah !

Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil.

Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali, jangan menghentikanku! Dengarlah aku !

Ketika kau kecil, kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur. Dan aku lakukan itu untukmu !

Jika aku enggan mandi, jangan memarahiku dan jangan katakan kepadaku bahwa itu memalukan.

Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan padamu menyuruhmu mandi dikala kecilmu.

Jika terkadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya jangan sombong dan memarahiku, karana yang penting bagiku adalah….aku dapat bersamamu dan dapat berbicara denganmu

Jika aku tidak mahu makan,

jangan paksa aku !
Aku tahu bilamana aku lapar

dan bilamana aku tidak lapar.

Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya….

Bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu melakukan langkahan-langkahan pertamamu……

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahawa di samping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahawa aku siapkan dasar bagi perkembangan dan kehidupanmu kelak.

Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.

Satu hal yang membuatku harus berterima kasih padamu adalah senyum dan kecintaanmu padaku.

No comments: